Jembatan layang ini menjadi jalur alternatif ruas Palangka Raya ke beberapa Kabupaten dan Provinsi yang kerap terendam banjir akibat luapan Sungai Kahayan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur jembatan akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, disamping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.
Kehadiran jembatan layang yang secara administratif masuk kedalam wilayah Kabupaten Pulang Pisau ini sangat dinanti masyarakat. Jembatan ini terletak di ruas jalan Palangkaraya-Bagugus yang merupakan jalan nasional penghubung Kota Palangkaraya dengan 6 kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya serta Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Menarik kisah kebelakang, jika musim penghujan tiba area ini menjadi tenggelam. Hanya mobil dengan ketinggian tertentu yang bisa melewatinya, itupun apabila supirnya nekat. Sementara itu pengendara kendaraan roda dua terpaksa harus menaikkan kendaraannya kedalam getek(perahu kecil) bermesin. Tarif yang dikenakan berkisar 50 ribu untuk melewati banjir tersebut. Aparat Kepolisian dan TNI biasanya diturunkan untuk membantu kelancaran mobil-mobil yang melewati jalan banjir. Karena jalan yang sempit dan banyak lubang, diterapkan sistem buka tutup. Itulah yang menyebabkan antrian panjang pada area ini.
Dengan hadirnya Jembatan Layang Bukit Rawi, akan menambah daftar jembatan layang yang ada di wilayah Kalimantan Tengah. Sebelumnya sudah ada Jembatan Layang Tumbang Nusa yang menghubungkan kota Palangka Raya dengan kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan Provinsi Kalimantan Selatan. Jembatan ini merupakan salah satu jembatan layang terpanjang di Indonesia, dengan panjang 10 KM.
0 comments
Posting Komentar